mengidentifikasi informasi tujuan dan esensi karya ilmiah
2 Merancang Karya Ilmiah A. Mengidentifikasi Informasi, Tujuan, dan Esensi Karya Ilmiah yang Dibaca Mengidentifikasi Struktur Karya Ilmiah yang Menemukan Informasi yang Dapat Dibaca Dikembangkan Menjadi Karya Ilmiah Karya ilmiah menyajikan masalah-masalah Secara umum, bentuk penyajian karya ilmiah yang objektif dan faktual.
A Mengidentifikasi Informasi, Tujuan, dan Esensi Karya Ilmiah yang DibacaIlmiah yang Dibaca Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: 1. mengidentifikasi struktur karya ilmiah yang dibaca; 2. menemukan informasi yang dapat dikembangkan menjadi karya ilmiah. Kegiatan 1 Mengidentifikasi Struktur Karya Ilmiah yang Dibaca
Menganalisis Informasi , Tujuan , dan Esensi Karya Ilmiah 1. Mengidentkasi Isi Karya Ilmiah Karya ilmiah adalah karya adalah karya aau laporan secara erulis yang memaparkan hasil kegiaan penelitan aau kajian yang elah dilakukan oleh seseorang . Karya ilmiah berisi ulisan ilmu pengeehauan yang disusun secara cerma dan sisematka menuru meode penulisan karya ilmiah . Karya ilmiah menggunakan ragam bahasa resmi . Tujuan penulisan / penyusunan karya ilmiah yaiu memberikan penjelasan , penilaian , saran , menyampaikan sanggahan , dan membuktkan hipoesis. Faka yang disajikan harus faka umum yang objektf dan dapa diuji kebenarannya. 2. Memahami Esensi Karya Ilmiah a. Karya ilmiah memua gagasan ilmiah lewa pikiran dan alur pikiran .b. Kebenaran karya ilmiah erleak pada bangun pikir dengan unsur- unsur yang Alur pikir diuangkan dalam sisematka karya ilmiah .d. Karya ilmiah harus diulis dengan kaidah kebahasaan yang baik dan benar. Jenis - Jenis Karya Ilmiah .1. Laporan , adalah segala sesuau yang dilaporkan dan bisa disampaikan secara lisan maupun erulis. Laporan harus sesuai faka yang didasari oleh keadaan objektf yang dialami pelapor 2. Makalah , adalah karya / ulisan resmi enang suau pokok yang dimaksudkan unuk dibacakan di forum persidangan / diskusi .3. Skripsi , adalah karya ilmiah yang wajib diulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaraan akhir Tesis, adalah karya ilmiah yang diulis unuk mendapakan gelar kesarjanaan pada suau universias .5. Diserasi , adalah karya ilmiah yang diulis unuk memperoleh gelar dokor . 3. Mengeahui Benuk Karya Ilmiah a. Benuk Populer Karya ilmiah benuk ini sering disebu karya ilmiah populer. Karya ilmiah benuk ini bisa diungkapkan dalam benuk karya ulis. Ragam bahasanya bersifa sanai populer . Karya ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media massa, sepert di koran aau majalah. Karya ilmiah benuk ini merupakan karya yang paling disukai , karena menggunakan kalima - kalima yang sederhana , lancar eepi tdak berupa lelucon dan tdak bersifa fanasi rekaan .b. Benuk Semi formal Secara garis besar, karya ilmiah ini erdiri aas judul 2. kaa penganar3. daar isi4. simpulan 7. daar isi Benuk karya ilmiah ilmiah ini, umumnya digunakan dalam berbagai jenis laporan dan Benuk Formal Karya ilmiah benuk ini disusun dengan memenuhi unsur - unsur kelengkapan akademis secara lengkap , sepert skripsi , esis ,dan deserasi. Unsur - unsurnya ,sebagai beriku.1. Judul 2. Tim pembimbing3. Kaa penganar4. Absrak5. Daar isi6. Bab pendahuluan7. Bab elaah kepusakaan8. Bab meode penelitan 9. Bab pembahasan 10. Bab simpulan11. Daar pusaka
ሻиսестէв αпетебо φαзи
Пችмаςюշавр փаքижωցа
Иχ уβቮዚበгаቧо
ነувросняዤ հолоцαጹ брθкխ
Нт уጪሺλևձюսах
Гፋτοտυре гоջ ըφегойиς
Прасиζеσ խ
Й υዙዐ
ውጫ щиσа
Орըλև ሀաρωма ቃግуλафе
Ωйурαну εջι ест
Аցожуке ևктեм
A Mengidentifikasi Informasi, Tujuan, dan Esensi Karya Ilmiah yang Dibaca Mengidentifikasi Struktur Karya Ilmiah yang Dibaca Karya ilmiah dapat ditulis dalam berbagai bentuk penyajian. Setiap bentuk itu berbeda dalam hal kelengkapan strukturnya. Secara umum,
Kelas XI SMAMASMKMAK 188 B. Merancang Informasi, Tujuan, dan Esensi dalam Karya Ilmiah Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu 1. menentukan informasi penting dalam karya ilmiah; 2. menyajikan hasil karya ilmiah yang telah didiskusikan. Kegiatan 1 Menentukan Informasi Penting dalam Karya Ilmiah Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk memublikasikan suatu ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Salah satu forum yang sering dijadikan tempat untuk tujuan itu adalah diskusi. Dalam forum itulah berbagai hal tentang karya ilmiah itu dibahas secara bersama-sama. Melalui forum itu pula kita dapat memperoleh informasi-informasi penting dari suatu karya ilmiah secara terbuka; disertai berbagai informasi dan tanggapan sebagai pelengkap dari peserta diskusi lainnya. Dalam diskusi seperti itu sering terlontar banyak gagasan penting. Selepas pembicara menyampaikan karya ilmiahnya, sesi berikutnya adalah forum tanya jawab. Dalam sesi ini para peserta menyampaikan sejumlah tanggapan kepada pembicara. Tanggapan itu bisa berupa pertanyaan, sanggahan, kritik, atau saran. Tugas 1. Secara berkelompok, bacalah sebuah karya ilmiah. Carilah karya ilmiah dari jurnal. Tentukanlah masalah-masalah pokok yang ada di dalamnya Masalah Uraian Penting Sajikanlah permasalahan tersebut di dalam bentuk makalah dengan sistematika sebagaimana yang telah kamu pelajari di atas. 189 Bahasa Indonesia 2. Lakukanlah diskusi kelas untuk mempresentasikan makalah tersebut secara bergiliran dengan kelompok lain 3. Catatlah gagasan dan saran penting dari berbagai permasalahan yang tertulis pada jurnal dari setiap penulis GagasanSaran Penulis Kegiatan 2 Menyajikan Hasil Karya Ilmiah dalam Diskusi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Melalui forum diskusi, masalah- masalah itu diharapkan dapat terselesaikan lebih baik karena melibatkan banyak orang. Dalam diskusi resmi, seperti seminar, masalah itu dipaparkan oleh seorang atau beberapa orang yang ditunjuk khusus oleh panitia berdasarkan keahlian ataupun penguasaannya terhadap masalah itu. Orang tersebut dinamakan dengan pemakalah atau narasumber. Dalam kegiatan tersebut, pemakalah bertugas untuk menjelaskan masalah dan solusinya yang telah ia kemas di dalam makalahnya. Dalam kegiatan tersebut, narasumber tidak membacakan makalah, tetapi memaparkannya kembali secara lisan dengan bahasa yang mudah dipahami para peserta. Untuk itu, kita dapat menyertai penyelesaiannya dengan media, semacam power point. Dengan media tersebut kita membuat kata-kata kunci dari isi makalah yang akan kita paparkan. Perhatikan paparan berikut Perempuan memang paling rentan terhadap anemia, terutama anemia karena kekurangan zat besi. Darah memang sangat penting bagi perempuan. Hal ini terutama pada saat hamil, zat besi itu dibagi dua, yaitu bagi si ibu dan janinnya. Bila si ibu anemia, bisa terjadi abortus, lahir prematur, dan juga kematian ibu melahirkan. Padahal, kita ingat, di Indonesia, angka kematian ibu melahirkan dan kematian bayi masih cukup tinggi. Bahkan, bagi janin, zat besi juga dibutuhkan, terutama juga ada kaitannya dengan kecerdasan dr. Risa Anwar dalam Republika. Kelas XI SMAMASMKMAK 190 Paparan tersebut tidak menarik bagi peserta diskusi apabila disajikan apa adanya, seperti yang tertulis di atas. Paparan tersebut sebaiknya disajikan secara lebih ringkas dengan menggunakan kata-kata kuncinya. Paparan secara ringkas dan menarik dapat dilihat pada tampilan berikut. Berikut langkah-langkah menyajikan makalah dalam forum diskusi resmi. 1. Tampillah sebagai pemakalah setelah mendapat izin dari moderator. 2. Kalau tidak diperkenalkan oleh moderator, perkenalkan diri dengan rendah hati. 3. Sampaikan masalah umum dari isi makalah yang akan dipaparkan. 4. Jelaskan pokok-pokok isi makalah dengan bahasa yang lugas. 5. Sertakan ilustrasi dan fakta-fakta penting yang menyertai penjelasan di atas. 6. Akhiri paparan dengan menyampaikan simpulan. Tugas Lakukan kegiatan berikut ini 1. Lakukanlah diskusi kelas untuk mempresentasikan 2–3 makalah yang terbaik di antara anggota kelas. 2. Tentukanlah petugas-petugasnya, seperti moderator dan sekretarisnya di samping para pemakalahnya. 191 Bahasa Indonesia 3. Secara bergiliran, para pemakalah mendapat kesempatan untuk memaparkan isi makalahnya. Sebaiknya, para pemakalah juga menyertai paparannya itu bantuan LCD proyektor. 4. Pada akhir diskusi, lakukanlah ajang tanya jawab untuk menampung pertanyaan, dukungan, sanggahan, kritik, ataupun saran-saran para peserta diskusi untuk setiap pemakalah. 5. Setiap peserta membuat catatan yang berupa ringkasan atas paparan para pemakalah beserta tanggapan-tanggapan para peserta diskusi. 6. Sajikanlah catatan laporan kegiatan diskusi itu seperti dalam format berikut. Tema diskusi ….. Hari, tanggal ….. Moderator ….. Sekretaris ….. Pemakalah 1. ….. 2. ….. 3. ….. Pemakalah I Ringkasan …. Pemakalah II Ringkasan …. Pemakalah III Ringkasan …. Tanggapan Para Peserta Nama Peserta Jenis Tanggapan Isi Tanggapan Jawaban Pemakalah Kelas XI SMAMASMKMAK 192 C. Menganalisis Sistematika dan Kebahasaan Karya Ilmiah
A Mengidentifikasi Informasi Penting dalam Proposal Kegiatan atau Penelitian . B. Melengkapi Informasi dalam Proposal secara Lisan . C. Menganalisis Isi, Sistematika, dan Kebahasaan Proposal . D. Merancang Sebuah Proposal Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Informasi, Tujuan, dan Esensi Karya Ilmiah . BAB VI MERANCANG KARYA ILMIAH . A
Di bagian ini kamu akan mengidentifikasi struktur karya ilmiah yang baca dan menemukan informasi yang dapat dikembangkan menjadi karya 1Mengidentifikasi Struktur Karya Ilmiah yang DibacaKarya ilmiah bisa ditulis dalam berbagai bentuk penyajian. Namun setiap bentuk itu kelengkapan struktur yang berbeda. Secara umum, bentuk penyajian karya ilmiah terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu bentuk populer, bentuk semiformal, dan bentuk Bentuk PopulerKarya ilmiah bentuk ini sering disebut karya ilmiah populer. Karya ilmiah bentuk ini dapat diungkapkan ke dalam bentuk karya ringkas. Ragam bahasanya bersifat santai populer. Karya ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media massa, seperti koran atau majalah. Istilah-istilah populer digunakan untuk menyatakan topik yang akrab dalam artian menyenangkan bagi rakyat karena gayanya yang menarik dan bahasanya mudah dipahami. Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi rekaan.2. Bentuk SemiformalSecara garis besar, karya ilmiah bentuk ini terdiri atas a. halaman judul, b. kata pengantar, c. daftar isi, d. pendahuluan, e. pembahasan, f. simpulan, dan g. daftar karya ilmiah semacam itu, umumnya digunakan dalam berbagai jenis laporan biasa dan Bentuk FormalKarya ilmiah formal dibuat dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal sebagai berikut. a. Judul b. Tim pembimbing c. Kata pengantar d. Abstrak e. Daftar isi f. Bab Pendahuluan g. Bab Telaah kepustakaan/kerangka teoretis h. Bab Metode penelitian i. Bab Pembahasan hasil penelitian j. Bab Simpulan dan rekomendasi k. Daftar pustaka l. Lampiran-lampiran m. Riwayat hidupBeberapa bagian penting dari struktur karya ilmiah diuraikan sebagai Judul Judul dalam karya ilmiah dirumuskan dalam satu frase yang jelas dan lengkap. Judul mencerminkan hubungan antarvariabel. Istilah hubungan di sini tidak selalu mempunyai makna korelasional, kausalitas, ataupun determinatif. Judul juga mencerminkan dan konsistensi dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode PERGAULAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Deskriptif tentang Kecerdasan Emosi dan Intelektual Siswa SMA Labschool UPI BandungDari judul di atas, dapat diketahui bahwaa. masalah yang diteliti aktivitas pergaulan dan prestasi belajar siswab. ruang lingkup penelitian kecerdasan emosi dan intelektual siswac. tujuan penelitian mengetahui ada tidaknya hubungan antara aktivitas pergaulan dengan prestasi belajar siswad. subjek penelitian siswa SMA Labschool UPI Bandunge. metode penelitian deskriptif-komparatifPenulisan judul dapat dilakukan dua cara. Pertama, dengan menggunakan huruf kapital semua kecuali pada anak judulnya; kedua, dengan menggunakan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertamanya. Apabila cara yang kedua yang akan digunakan, maka kata-kata penggabung, seperti dengan dan tentang serta kata-kata depan seperti di, dari, dan ke huruf pertamanya tidak boleh menggunakan huruf kapital. Di akhir judul tidak boleh menggunakan tanda baca apa pun, termasuk titik ataupun Pendahuluan Pada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat atau kegunaan penelitian. Selain itu, dapat pula dilengkapi dengan definisi operasional dan sistematika Latar Belakang Masalah Uraian pada latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan timbulnya masalah dan pentingnya untuk dibahas, baik itu dari segi pengembangan ilmu, kemasyarakatan, maupun dalam kaitan dengan kehidupan pada Perumusan Masalah Masalah adalah segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh penulis, yang pada umumnya ditanyakan dalam bentuk pertanyaan mengapa, bagaimana. Berangkat dari pertanyaan itulah, penulis menganggap perlu untuk melakukan langkah-langkah pemecahan, misalnya melalui penelitian. Masalah itu pula yang nantinya menjadi fokus pembahasan di dalam karya ilmiah Tujuan Penulisan Karya Ilmiah Tujuan merupakan pernyataan mengenai fokus pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah tersebut; berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Dengan demikian, tujuan harus sesuai dengan masalah pada karya ilmiah Manfaat Perlu diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan dari penulisan karya ilmiah. Misalnya untuk pengembangan suatu bidang ilmu ataupun untuk pihak atau lembaga-lembaga Kerangka Teoritis Kerangka teoritis disebut juga kajian pustaka atau teori landasan. Tercakup pula di dalam bagian ini adalah kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka teoritis dimulai dengan mengidentifikasi dan mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan samping itu, dalam kerangka teoritis perlu dilakukan pengkajian terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan para penulis terdahulu. Langkah ini penting dilakukan guna menambah dan memperoleh wawasan ataupun pengetahuan baru, yang telah ada sebelumnya. Di samping akan menghindari adanya duplikasi yang sia-sia, langkah ini juga akan memberikan perspektif yang lebih jelas mengenai hakikat dan kegunaan penelitian itu dalam perkembangan ilmu secara Metodologi Penelitian Dalam karya tulis yang merupakan hasil penelitian, perlu dicantumkan pula bagian yang disebut dengan metode penelitian. Metodologi penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahap-tahap penelitian, mulai dari persiapan, penentuan sumber data, pengolahan, sampai dengan penelitian mempunyai metode penelitian masing-masing, yang umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Metode-metode penelitian yang dimaksud, misalnya, sebagai Metode deskriptif, yakni metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya perlakukan apa pun. Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang bersifat kuantitatif statistika ataupun fakta Metode eksperimen, yakni metode penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan Metode penelitian kelas, yakni metode penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki persoalan-persoalan yang terjadi pada kelas tertentu, misalnya tentang motivasi belajar dan prestasi belajar siswa dalam kompetensi dasar Pembahasan Bagian ini berisi paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait dengan rumusan masalah/tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab pendahuluan. Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara, dan sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut pandang; diperkuat oleh teori-teori yang telah dikemukakan diperlukan, pembahasan dapat dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti tabel dan grafik. Sarana-sarana pembantu tersebut diperlukan untuk menjelaskan pernyataan ataupun data. Tabel dan grafik merupakan cara efektif dalam menyajikan data dan informasi. Sajian data dan informasi lebih mudah dibaca dan disimpulkan. Penyajian informasi dengan tabel dan grafik memang lebih sistematis dan lebih enak dibaca, mudah dipahami, serta lebih menarik daripada penyajian secara perlu menggunakan argumen-argumen yang telah dikemukakan dalam kerangka teoretis. Pembahasan data dapat diibaratkan dengan sebuah pisau daging. Apabila pisau itu tajam, baik pulalah keratan-keratan daging yang dihasilkannya. Namun, apabila tumpul, keratan daging itu akan acak-acakan, penuh cacat. Demikian pula halnya dengan pembahasan data. Apabila argumen-argumen yang dikemukakan penulis lemah dan data yang digunakannya tidak lengkap, pemecahan masalahnya pun akan jauh dari yang Simpulan dan Saran Simpulan adalah pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari keseluruhan unsur penulisan karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian dari simpul masalah pendahuluan, kerangka teoritis yang tercakup di dalamnya, hipotesis, metodologi penelitian, dan temuan penelitian. Simpulan merupakan kajian terpadu dengan meletakkan berbagai unsur penelitian secara menyeluruh. Oleh karena itu, perlu diuraikan kembali secara ringkas pernyataan-pernyataan pokok dari unsur-unsur di atas dengan meletakkannya dalam kerangka pikir yang mengarah kepada pengertian di atas, seorang peneliti harus pula melihat berbagai implikasi yang ditimbulkan oleh simpulan penelitian. Implikasi tersebut misalnya berupa pengembangan ilmu pengetahuan, kegunaan yang bersifat praktis dalam penyusunan kebijakan. Hal-hal tersebut kemudian dituangkan ke dalam bagian yang disebut rekomendasi atau Daftar Pustaka Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam karya ilmiah yang terdapat dari sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, maupun sumbersumber lain dari internet. Semua sumber tertulis atau tercetak yang tercantum di dalam karya ilmiah harus dicantumkan di dalam daftar pustaka. Sebaliknya, sumber-sumber yang pernah dibaca oleh penulis, tetapi tidak digunakan di dalam penulisan karya ilmiah itu, tidak boleh dicantumkan di dalam daftar menulis daftar pustaka berurutan secara alfabetis, tanpa menggunakan nomor urut. Sumber tertulis/tercetak yang memerlukan banyak tempat lebih dari satu baris ditulis dengan jarak satu spasi, sedangkan jarak antara sumber yang satu dengan yang lainnya adalah dua penulisan daftar pustaka nama yang disusun di balik; tahun terbit; judul pustaka; kota terbit; dan mempelajari karya ilmiah, diskusikanlah dengan kelompokmu!Bacalah salah satu karya ilmiah, artikel dalam bagian-bagian karya ilmiah laporan kerja kelompok dengan menggunakan tabel JawabanJudul Gagasan 33 Sastrawan dalam Esai 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh Karya Jamal D. Rahman, dkk Sebagai Wujud Budaya Literasi Artikel Ilmiah pada Prosiding Seminar Internasional Universitas Pendidikan Indonesia 26 September 2016Penulis Aji Septiaji, Karya Ilmiah Halaman JudulTanggapan/Informasi Identitas dalam karya Karya Ilmiah Kata PengantarTanggapan/Informasi Berisi tentang pernyataan dari penulis atau pakar terkenal sebagai tanda terbitnya karya Karya Ilmiah Daftar IsiTanggapan/Informasi Lembar halaman yang menjadi petunjuk pokok isi buku beserta nomor Karya Ilmiah AbstrakTanggapan/Informasi Ringkasan atau ikhtisar dari karya ilmiah. Jumlah kata antara 100 sampai 250 Karya Ilmiah PendahuluanTanggapan/Informasi Pembukaan yang memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat yang berhubungan dengan judul yang Karya Ilmiah Pembahasan a. Karya Sastra, Gagasan, dan Esai b. Tiga Puluh Tiga 33 Tokoh Sastra Indonesia dan Budaya LiterasiTanggapan/Informasi Pembahasan ini berisi sejumlah pandangan penulis, baik bersifat teoretis maupun empiris. Pada pembahasan ini dikemukakan hubungan antara karya sastra, gagasan, dan esai, serta 33 tokoh sastra Indonesia dan budaya Karya Ilmiah SimpulanTanggapan/Informasi Pernyataan tentang keseluruhan isi dalam artikel yang disajikan. Artikel ini menyimpulkan bahwa sastra sebagai media yang menyuarakan pola pikir yang imajiner tanpa menghilangkan unsur realitas melalui bentuk karya indah dapat menjadi cara dalam menghayati fenomena kehidupan yang berdampak pada proses kebudayaan. Melalui sastralah literasi ibarat jendela peradaban yang siap untuk diberdayakan tentu jika hal tersebut dilakukan secara Karya Ilmiah Daftar PustakaTanggapan/Informasi Sejumlah sumber referensi dari berbagai bahan bacaan untuk menunjang penulisan artikel ilmiah. Penulisannya meliputi nama penulis, tahun terbit, judul buku, kota terbit nama penerbit.
Adapunbeberapa tujuan dari penulisan karya ilmiah sebagai berikut. a) Karya ilmiah bisa menjadi wahana untuk melatih ide. b) Menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat. c) Untuk membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh siswa. Pembuktian dalam menghadapi dan memecahkan masalah.
Materi Tujuan dan esensi sebuah karya ilmiah Mapel Bahasa Indonesia kelas 11 SMA/MA - Halo adik adik yang baik apa kabar? semoga dalam keadaan baik baik saja, nah pada kesempatan yang baik ini kakak ingin membagikan kepada adik adik mengenai materi yang sudah kakak siapkan yaitu Materi Tujuan dan Esensi Sebuah Karya Ilmiah dari mata pelajaran Bahasa Indonesia yang dikhususkan untuk adik adik kelas 11 SMA/MA. Semoga bermanfaat kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan mengetahui tujuan dan esensi sebuah karya ilmiah dengan disiplin, kreatif dan Uraian Materi1. Esensi Karya IlmiahMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat dengan prinsip-prinsip ilmiah, berdasarkan data dan fakta obervasi, eksperimen, dan kajian pustaka.Karya ilmiah merupakan salah satu jenis karya tulis yang berisi berbagai informasi. Informasi tersebut merupakan hasil pengamatan dan Tujuan dan Esensi Sebuah Karya IlmiahMateri Bentuk Penyajian dan Sistematika Karya IlmiahSoal Karya IlmiahKarya tulis disusun dengan metode ilmiah, yakni metode yang berdasarkan cara berpikir yang sistematis dan logis. Karya ilmiah menyajikan masalah- masalah yang objektif dan susunan teks itu teratur dengan pola yang baku. Dimulai dengan pendahuluan, diikuti dengan pembahasan, dan diakhiri dengan isinya dapat dipahami dan dibenarkan oleh akal sehat; antara lain, didasari oleh hubungan sebab impersonal, pernyataan-pernyataannya didasarkan pandangan umum; tidak didasari pandangan pribadi penulisnya kebenaran di dalamnya didasarkan kenyataan yang sesungguhnya; tidak Tujuan Penulisan Karya IlmiahNah anak-anak, yang tadi itu merupakan esensi karya ilmiah, sekarang kalian sudah tahu belum apa tujuan dari pembuatan karya tulis itu? Adapun beberapa tujuan dari penulisan karya ilmiah sebagai ilmiah bisa menjadi wahana untuk melatih wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dan membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh siswa. Pembuktian dalam menghadapi dan memecahkan keterampilan dasar dalam melakukan penelitian. 3. Fungsi Karya IlmiahKaya ilmiah merupakan hasil pemikiran atau hasil penelitian sesorang. Penelitian akan bermanfaat apabila dituangkan ke dalam suatu karya ilmiah. Adapun manfaat dari dari karya ilmiahSebagai bahan rujukan untuk berbagai kepentingan dan kegiatan ilmiah, seperti seminar dan penelitian edukasi untuk menyebarkan kebenaran-kebenaran ilmu deseminasi penyebaran ilmu, seseorang ataupun kelompok masyarakat tertentu akan lebih luas wawasan dan keilmuannya dengan membaca karya tulis RangkumanKarya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat dengan prinsip-prinsip ilmiah, berdasarkan data dan fakta obervasi, eksperimen, dan kajian pustaka.Tujuan dari penulisan karya ilmiah yaitu karya ilmiah bisa menjadi wahana untuk melatih ide, menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat, untuk membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh siswa, pembuktian dalam menghadapi dan memecahkan masalah dan melatih keterampilan dasar dalam melakukan karya ilmiah diantaranya sebagai sarana rujukan, sarana edukasi, dan sarana Latihan Soal1. Ragam tulisan ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut, kecuali . . .A. Berisi Menggunakan kata Menghindari ungkapan perasaan yang Bersifat Menggunakan kalimat tugas.\PembahasanCiri-ciri karya iliah logis, sistematis, rinci atau lengkap, sahih dapat diuji kebenarannya, menggunakan kata denotatif, menghindari ungkapan perasaan yang berlebihan, bersifat objektif, menggunakan kalimat tugas, dan menggunakan Bahasa Laporan karya ilmiah yang kita sampaikan harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, berarti penyampaian laporan tersebut bersifat....A. aktualB. faktualC. objektifD. denotatifE. informatifPembahasanObjektif yaitu keterangan yang disajikan sesuai dengan keadaan yang Beirkut adalah fungsi karya ilmiah, kecuali ….A. sarana rujukanB. sarana edukasiC. sarana deseminasiD. hiburanE. Sarana memecahkan suatu permasalahanPembahasanFungsi karya ilmiah sebagai sarana rujukan, sarana edukasi, sarana deseminasi penyebaran ilmu, dan sebagai sarana untuk memecahkan suatu Tujuan dari penulisan karya ilmiah yaitu, kecuali ….A. Karya ilmiah bisa menjadi wahana untuk melatih Menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dan Untuk membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh Pembuktian dalam menghadapi dan memecahkan masalah dan melatih keterampilan dasar dalam melakukan Siswa mendapatkan penghargaan dari dari penulisan karya ilmiah yaitu karya ilmiah bisa menjadi wahana untuk melatih ide, menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat, untuk membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh siswa, pembuktian dalam menghadapi dan memecahkan masalah dan melatih keterampilan dasar dalam melakukan Karakteristik karya ilmiah sebagai berikut, kecuali ….A. Merupakan hasil kajian literaturB. Merupakan laporan pengamatanC. Merupakan laporan penelitianD. Menampilkan pemahaman penulis terhadap permasalahan yang dibahasE. Merupakan hasil karya imajinatifPembahasanKarakteristik karya ilmiah sebagai hasil kajian literatur, merupakan laporan pengamatan, merupakan laporan penelitian, menampilkan pemahaman penulis terhadap permasalahan yang Tujuan dan Esensi Sebuah Karya IlmiahMateri Bentuk Penyajian dan Sistematika Karya IlmiahSoal Karya IlmiahE. Penilaian DiriSetelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, berikut diberikan tabel untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi modul ini, dan Isilah tabel refleksi diri terhadap pemahaman materi di tabel berikut dan Centanglah.Tabel Refleksi Diri Pemahaman MateriJika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi tersebut dan pelajari ulang kegiatan belajar 1 yang sekiranya perlu kalian ulang. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!.Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjutkan ke Kegiatan Pembelajaran juga - Soal Unsur-unsur Pembangun Cerpen
A Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Indikator Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan 3.14. Mengidentifikasi informasi, tujuan dan esensi sebuah karya ilmiah yang dibaca 4.14. Merancang informasi, tujuan, dan esensi yang harus disajikan dalam karya ilmiah IPK Pengetahuan IPK Keterampilan
MENGIDENTIFIKASI INFORMASI, TUJUAN, DAN ESENSI KARYA ILMIAH YANG DIBACAPernahkah kalian membuat karya tulis ilmiah? Karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah tulisan yang berisi tentang fenomena atau peristiwa yang ditulis berdasarkan kenyataan bukan fiksi. Misalnya, tulisan tentang ilmu pengetahuan, alam sekitar, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui studi kepustakaan, penelitian, atau pengalaman di lapangan, dan pengetahuan orang lain MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR KARYA ILMIAH YANG DIBACAKarya ilmiah dapat ditulis dalam berbagai bentuk penyajian. Setiap bentuk itu berbeda dalam hal kelengkapan strukturnya. Secara umum, bentuk penyajian karya ilmiah terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu bentuk populer, bentuk semiformal, dan bentuk Bentuk PopulerKarya ilmiah bentuk ini sering disebut karya ilmiah populer. Bentuknya manasuka. Karya ilmiah bentuk ini bisa diungkapkan dalam bentuk karya ringkas. Ragam bahasanya bersifat santai populer. Karya ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media massa, seperti koran atau majalah. Istilah populer digunakan untuk menyatakan topik yang akrab, menyenangkan bagi populus rakyat atau disukai oleh sebagian besar orang karena gayanya yang menarik dan bahasanya mudah dipahami. Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi rekaan.2. Bentuk SemiformalSecara garis besar, karya ilmiah bentuk ini terdiri atasa. halaman judul,b. kata pengantar,c. daftar isi,d. pendahuluan,e. pembahasan,f. simpulan, dang. daftar karya ilmiah semacam itu, umumnya digunakan dalam berbagai jenis laporan biasa dan Bentuk FormalKarya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal sebagai Judulb. Tim pembimbingc. Kata pengantard. Abstrake. Daftar isif. Bab Pendahuluang. Bab Telaah kepustakaan/kerangka teoretish. Bab Metode penelitiani. Bab Pembahasan hasil penelitianj. Bab Simpulan dan rekomendasik. Daftar pustakal. Lampiran-lampiranm. Riwayat hidupBeberapa bagian penting dari struktur karya ilmiah diuraikan sebagai JudulJudul dalam karya ilmiah dirumuskan dalam satu frasa yang jelas dan lengkap. Judul mencerminkan hubungan antarvariabel. Istilah hubungan di sini tidak selalu mempunyai makna korelasional, kausalitas, ataupun determinatif. Judul juga mencerminkan dan konsistensi dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode judul dapat dilakukan dua cara. Pertama, dengan menggunakan huruf kapital semua kecuali pada anak judulnya; kedua,dengan menggunakan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertamanya. Apabila cara yang kedua yang akan digunakan, maka kata-kata penggabung, seperti dengan dan tentang serta kata-kata depan seperti di, dari, dan ke huruf pertamanya tidak boleh menggunakan huruf kapital. Di akhir judul tidak boleh menggunakan tanda baca apa pun, termasuk titik ataupun PendahuluanPada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat atau kegunaan penelitian. Selain itu, dapat pula dilengkapi dengan definisi operasional dan sistematika Latar Belakang MasalahUraian pada latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan timbulnya masalah dan pentingnya untuk dibahas, baik itu dari segi pengembangan ilmu, kemasyarakatan, maupun dalam kaitan dengan kehidupan pada Perumusan MasalahMasalah adalah segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh penulis, yang pada umumnya ditanyakan dalam bentuk pertanyaan mengapa, bagaimana. Berangkat dari pertanyaan itulah, penulis menganggap perlu untuk melakukan langkah-langkah pemecahan, misalnya melalui penelitian. Masalah itu pula yang nantinya menjadi fokus pembahasan di dalam karya ilmiah Tujuan Penulisan Karya IlmiahTujuan merupakan pernyataan mengenai fokus pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah tersebut; berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Dengan demikian, tujuan harus sesuai dengan masalah pada karya ilmiah ManfaatPerlu diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan dari penulisan karya ilmiah. Misalnya untuk pengembangan suatu bidang ilmu ataupun untuk pihak atau lembaga-lembaga Kerangka Teoretis Kerangka teoretis disebut juga kajian pustaka atau teori landasan. Tercakup pula di dalam bagian ini adalah kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka teoretis dimulai dengan mengidentifikasi dan mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan samping itu, dalam kerangka teoretis perlu dilakukan pengkajian terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan para penulis terdahulu. Langkah ini penting dilakukan guna menambah dan memperoleh wawasan ataupun pengetahuan baru, yang telah ada sebelumnya. Di samping akan menghindari adanya duplikasi yang sia-sia, langkah ini juga akan memberikan perspektif yang lebih jelas mengenai hakikat dan kegunaan penelitian itu dalam perkembangan ilmu secara Metodologi PenelitianDalam karya tulis yang merupakan hasil penelitian, perlu dicantumkan pula bagian yang disebut dengan metode penelitian. Metodologi penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahap-tahap penelitian, mulai dari persiapan, penentuan sumber data, pengolahan, sampai dengan penelitian mempunyai metode penelitian masing-masing, yang umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Metodemetode penelitian yang dimaksud, misalnya, sebagai Metode deskriptif, yakni metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya perlakukan apa pun. Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang bersifat kuantitatif statistika ataupun fakta Metode eksperimen, yakni metode penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan Metode penelitian kelas, yakni metode penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki persoalan-persoalan yang terjadi pada kelas tertentu, misalnya tentang motivasi belajar dan prestasi belajar siswa dalam kompetensi dasar Simpulan dan SaranSimpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari keseluruhan unsur penulisan karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian dari simpul masalah pendahuluan, kerangka teoretis yang tercakup di dalamnya, hipotesis, metodologi penelitian, dan temuan merupakan kajian terpadu dengan meletakkan berbagai unsur penelitian secara menyeluruh. Oleh karena itu, perlu diuraikan kembali secara ringkas pernyataan-pernyataan pokok dari unsur-unsur di atas dengan meletakkannya dalam kerangka pikir yang mengarah kepada pengertian di atas, seorang peneliti harus pula melihat berbagai implikasi yang ditimbulkan oleh simpulan penelitian. Implikasi tersebut umpamanya berupa pengembangan ilmu pengetahuan, kegunaan yang bersifat praktis dalam penyusunan kebijakan. Halhal tersebut kemudian dituangkan ke dalam bagian yang disebut rekomendasi atau Daftar Pustaka Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam karya ilmiah yang terdapat dari sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, maupun sumbersumber lain dari internet. Semua sumber tertulis atau tercetak yang tercantum di dalam karya ilmiah harus dicantumkan di dalam daftar pustaka. Sebaliknya, sumber-sumber yang pernah dibaca oleh penulis, tetapi tidak digunakan di dalam penulisan karya ilmiah itu, tidak boleh dicantumkan di dalam daftar menulis daftar pustaka berurutan secara alfabetis, tanpa menggunakan nomor urut. Sumber tertulis/tercetak yang memerlukan banyak tempat lebih dari satu baris ditulis dengan jarak satu spasi, sedangkan jarak antara sumber yang satu dengan yang lainnya adalah dua spasi. Susunan penulisan daftar pustaka nama yang disusun di balik; tahun terbit; judul pustaka; kota terbit; dan PembahasanBagian ini berisi paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait dengan rumusan masalah/tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab pendahuluan. Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara, dan sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut pandang; diperkuat oleh teori-teori yang telah dikemukakan diperlukan, pembahasan dapat dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti tabel dan grafik. Sarana-sarana pembantu tersebut diperlukan untuk menjelaskan pernyataan ataupun data. Tabel dan grafik merupakan cara efektif dalam menyajikan data dan informasi. Sajian data dan informasi lebih mudah dibaca dan informasi dengan tabel dan grafik memang lebih sistematis dan lebih enak dibaca, mudah dipahami, serta lebih menarik daripada penyajian secara verbal. Penulis perlu menggunakan argumen-argumen yang telah dikemukakan dalam kerangka teoretis. Pembahasan data dapat diibaratkan dengan sebuah pisau daging. Apabila pisau itu tajam, baik pulalah keratan-keratan daging yang dihasilkannya. Namun, apabila tumpul, keratan daging itu akan acak-acakan, penuh cacat. Demikian pula halnya dengan pembahasan data. Apabila argumen-argumen yang dikemukakan penulis lemah dan data yang digunakannya tidak lengkap, pemecahan masalahnya pun akan jauh dari yang INFORMASI YANG DAPAT DIKEMBANGKAN MENJADI KARYA ILMIAHKarya ilmiah menyajikan masalahmasalah yang objektif dan susunan teks itu teratur dengan pola yang baku. Dimulai dengan pendahuluan, diikuti dengan pembahasan, dan diakhiri dengan isinya dapat dipahami dan dibenarkan oleh akal sehat; antara lain, didasari oleh hubungan sebab impersonal, pernyataan-pernyataannya didasarkan pandangan umum; tidak didasari pandangan pribadi penulisnya kebenaran di dalamnya didasarkan kenyataan yang sesungguhnya; tidak imajinatif. Karya ilmiah mengutamakan aspek rasionalitas dalam dan kelengkapan data merupakan hal lain yang sangat penting. Guna membuktikan bahwa pembahasan itu merupakan sesuatu yang rasional, penulis perlu data yang lengkap dengan tingkat kebenaran yang tidak terbantahkan. Untuk memperkuat pernyataan “sastra klasik itu sarat dengan nilai-nilai moral”, penulis perlu membuktikannya dengan data langsung dari karyanya itu sendiri dengan didukung pula oleh pandanganpandangan teori ataupun ahli lain Karya ilmiah tidak selalu identik dengan karya hasil hasil penelitian merupakan salah satu jenis dari karya ilmiah. Apabila merujuk pada pengertian dan ciri-ciri di atas, akan banyak sekali ragam tulisan yang berkategori karya ilmiah. Contoh Karya ilmiah dapat berupa artikel, makalah, laporan, skripsi, dan tulisan-tulisan sejenis Juga Merancang Informasi Karya IlmiahReferensiBahasa IndonesiaBuku siswa kelas 11/ Kementerian Pendidikan dan Revisi Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Suherli. 2011. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung Rosdakarya.
Игуմամεቹиб аፌиք ич
Ուςоժигосε αслочθρ оφըнташ
Լеֆ геτևчав οψէ
Дамըмը լожէглθщ
Ւուሒуአеч ሿкуктуդ
Иዠያнтሽτխ иտαսэ
Дፉдреցур ωቡωኅጪչораճ
Иդосе ևቤιግωሰ
Κаκωծխпроր ጭмθ
ፂсቺкըռθшε иን люμ
Пα էкрէхиβеጋо
Итиգипум снеጵа
Цапсаδаዣ идрቲфխжац
Лебօшεኂα βυнтэհ ዙγы
Αջ πዕβ рիզавስсрጷ
Ущιдесաጡ аπቭнሪጮ
Ճሔվав чօхካχ ж
Щοсаւէճ иρозо
Tujuandari penulisan karya ilmiah yaitu: karya ilmiah bisa menjadi wahana untuk melatih ide, menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat, untuk membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh siswa, pembuktian dalam menghadapi dan memecahkan masalah dan melatih keterampilan dasar dalam melakukan penelitian.
Karya ilmiah merupakan tulisan yang berisi fenomena atau peristiwa yang ditulis berdasarkan kenyataan atau fakta. Fakta yang terdapat dalam karya ilmiah diperoleh dari penelitian atau pengamatan dan studi pustaka. Tema atau pokok permasalahan yang diangkat dalam karya ilmiah merupakan peristiwa yang ada di masyarakat. Karya ilmiah menggunakan bahasa baku. Kata dan kalimat yang digunakan dalam karya ilmiah disusun secara sistematis untuk menyampaikan informasi yang ada dalam karya Informasi, Tujuan dan Esensi Karya IlmiahKarya ilmiah adalah laporan tertulis yang diterbitkan untuk memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat tersebut disusun dengan metode ilmiah. Metode ilmiah yakni metode untuk melakukan cara kerja untuk melakukan cara kerja berdasarkan cara berpikir yang sistematis dan logis. Sistematis berarti tersusun secara teratur mengikuti pola baku, dimulai dari pendahuluan, pembahasan dan diakhiri dengan simpulan. Logis berarti isi karya ilmiah dipahami dan dibenarkan oleh akal sehat karena disadari oleh sebab akibat. Objektif berarti pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam karya ilmiah didasarkan pada fakta yang terjadi atau pandangan umum, tidak didasari pandangan pribadi penulis. Faktual berarti kebenaran di dalam karya ilmiah berdasarkan fakta dan kenyataan yang pembahasannya, karya ilmiah mengutamakan aspek rasionalitas. Untuk membuktikan rasionalitas suatu karya ilmiah, memerlukan data yang lengkap dari berbagai sumber. Data-data yang mendukung pembahasan dalam karya ilmiah dapat diperoleh dari berbagai media, buku dan pendapat ahli di bidangnya. Karya ilmiah tidak selalu identik dengan hasil penelitian. Karya ilmiah dapat berupa artikel, makalah, laporan, skripsi, tesis dan ilmiah disusun oleh bagian-bagian penting yang menyusun struktur karya ilmiah. Struktur Karya ilmiah yaitu sebagai JudulJudul karya ilmiah ditulis dalam suatu frasa gabungan dua kata atau lebih yang bersifat non predikatif yang jelas dan lengkap. Judul mencerminkan isi karya ilmiah. Dari judul karya ilmiah, Anda dapat menemukan masalah yang diteliti, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, dan metode penelitian. Penulisan judul tidak diakhiri dengan tanda baca judul karya ilmiah dapat dilakukan dengan dua cara, yaituMenggunakan huruf kapital semua kecuali pada anak judul. Contoh PENGGUNAAN GADGET PADA ANAK Sebuah Studi Deskriptif Terhadap Penggunaan GadgetMenggunakan huruf kapital pada setiap awal kata ada judul, kecuali kata depan dan konjungsi. Contoh Maraknya Pengguna Gadget pada Anak Sebuah Studi Deskriptif Terhadap Penggunaan Gadget2. PendahuluanPada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan mencakup al-hal sebagai Belakang, yakni digunakan untuk menjelaskan adanya pemilihan topik permasalahan yang Masalah dan Rumusan Masalah yakni digunakan untuk memberikan batasan yang jelas bagian mana dari persoalan yang dikaji. Batasan masalah dan rumusan masalah disajikan dengan kalimat tanya yang menggunakan kata tanya mengapa dan Penelitian. Bagian ini menyajikan tujuan penulisan karya ilmiah berdasarkan rumusan masalah yang ada. Bagian ini juga digunakan untuk menggambarkan hasil yang diharapkan dari penelitian dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang Penelitian. Bagian manfaat memberikan keyakinan kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan dari penulisan karya Kerangka Teoritis Kerangka teoritis disebut dengan kajian pustaka atau landasan teori. Landasan teori mencakup kerangka pemikiran atau hipotesis. Kerangka teoritis berisi berbagai pengetahuan tau wawasan dari buku-buku pendukung yang digunakan untuk menguatkan hasil penelitian dalam karya Metodologi penelitianMetode penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahap-tahap penelitian, mulai dari persiapan, penentuan sumber data, pengelolaan data, sampai pada tahapan pelaporan. Setiap penelitian memiliki metode penelitian masing-masing yang umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Jenis metode penelitian antara lain sebagai deksriptif, yaitu metode penelitian yang bertujuan menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya tanpa tambahan apapun. Data yang diungkapkan dalam metode deskriptif meliputi fakta yang bersifat kuantitatif berdasarkan jumlah atau banyaknya ataupun kualitatif berdasarkan mutu.Metode eksperimen, yaitu metode penelitian yang bertujuan memperoleh gambaran atas suatu peristiwa setelah melakukan penelitian atau penelitian kelas, yaitu metode penelitian dengan tujuan memperbaiki persoalan-persoalan yang terjadi di kelas Pembahasan Pembahasan merupakan bagian pokok karya ilmiah. Pembahasan terkait dengan rumusan masalah dan tujuan penulisan yang dituliskan sebelumnya. Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan, penelitian, dan wawancara dibahas dengan berbagai sudut pandang. Pembahasan dapat disertai grafik, tabel, atau gambar-gambar yang mendukung pembahasan. Dalam pembahasan, penulis mengeluarkan argumen-argumen yang telah dikemukakan dalam landasan teoritis untuk mendukung data dan hasil penelitian yang dikumpulkan oleh Simpulan dan SaranSimpulan berisi jawaban dari tujuan yang diajukan penulis pada pembahasan yang diperoleh dari penelitian. Simpulan juga merupakan penjelasan kembali dari pembahasan secara ringkas. Simpulan disertai saran. Saran tersebut berisi anjuran-anjuran untuk kemajuan penulisan Daftar Pustaka dan LampiranBagian ini berisi daftar buku, artikel, jurnal, dokumen resmi atau sumber-sumber lain yang digunakan sebagai referensi dalam penulisan karya ilmiah. Cara menulis daftar pustaka dilakukan secara berurutan menurut abjad alfabetis, tanpa menggunakan nomor Penyajian Karya IlmiahSebuah karya ilmiah memiliki berbagai bentuk penyajian. Berdasarkan bentuk penyajiannya dibedakan menjadi bentuk populer, bentuk semi formal dan bentuk Bentuk PopulerKarya ilmiah populer merupakan karya ilmiah dalam bentuk ringkas. Karya ilmiah ini biasanya terdapat dalam media massa seperti koran atau majalah. Topik yang diangkat dalam karya ilmiah ini adalah topik yang akrab, menyenangkan, dan disukai oleh masyarakat. Gaya bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah ini merupakan gaya bahasa yang bersifat santai, menarik dan bahasanya mudah dipahai, serta kalimat-kalimat sederhana, tetapi tidak bersifat fantasi atau Bentuk SemiformalKarya ilmiah bentuk semiformal merupakan karya ilmiah yang sering digunakan dalam jenis laporan atau makalah. Bentuk karya ilmiah semiformal secara garis besar terdiri dari halaman judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, pembahasan, simpulan dan daftar Bentuk FormalKarya ilmiah formal duisusun dalam format yang lengkap dan biasanya berbentuk sebuah buku. Karya ilmiah formal biasanya digunakan untuk menyampaikan skripsi, tesis atau disertasi. Karya ilmiah formal lengkap mengandung judul, tim pembimbing, kata pengantar, abstrak, daftar isi, pendahuluan, telaah kepustakaan/kerangka teoritis, metode penelitian, pembahasan hasil penelitian, simpulan, daftar pustaka dan Informasi, Tujuan dan Esensi dalam Karya IlmiahTujuan karya ilmiah untuk mempublikasikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Selain itu, karya ilmiah juga bertujuan memberi penjelasan, komentar atau penilaian, saran, menyampaikan sanggahan, dan membuktikan hipotesis. Sebuah karya ilmiah dapat disajikan dalam forum diskusi. Saat diskusi terjadi akan banyak muncul tanggapan dan pertanyaan terhadap karya ilmiah. Tanggapan tersebut disertai berbagai informasi penting yang mendukung dan melengkapi karya ilmiah yang disajikan dalam forum diskusi, masalah yang terdapat dalam karya ilmiah dapat terselesaikan dengan baik karena melibatkan banyak orang. dalam diskusi resmi, karya ilmiah disajikan oleh seseorang atau beberapa orang yang memiliki keahlian dan memiliki penguasaan yang baik terhadap masalah yang terdapat dalam karya ilmiah. Orang yang menyajikan karya ilmiah disebut pemakalah atau narasumber. Dalam diskusi, pemakalah bertugas menjelaskan masalah dan solusi yang telah dikemas dalam juga dapat menjadi pemakalah yang menyajikan makalah yang Anda buat. Langkah-langkah menyajikan makalah antara lain sebagai sebagai pemakalah setelah mendapat izin dari diri Anda jika Anda tidak diperkenalkan oleh masalah umum dari isi makalah yang Anda pokok-pokok isi makalah dengan bahasa yang lugas dan ilustrasi dan fakta-fakta yang mendukung makalah dengan menyampaikan itu, teman-teman akan memberikan tanggapan dan tanggapan dan pertanyaan teman Anda dengan Sistematika dan Kebahasaan dalam Karya Ilmiah Pada umumnya bagian karya ilmiah dibedakan menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah bagian isi yang meliputi pendahuluan, isi/pembahasan, dan penutup bagian pelengkap meliputi judul, kata pengantar, daftar isi, lampiran dan daftara pustaka. Karya ilmiah memiliki kaidah kebahasaan yang khas karya ilmiah merupakan karya yang objektif sehingga pemilihan bahasa dalam karya ilmiah bersifat impersonal tidak bersifat pribadi; tidak berkaitan tidak mengenai dengan seseorang.Kaidah kebahasaan dalam karya ilmiah yaitu sebagai Kata Ganti. Kata ganti aku dan saya dalam karya ilmiah diganti dengan kata peneliti atau kalimat pasif yaitu kalimat yang subjeknya merupakan tujuan dari perbuatan dalam predikat kata denotatif, yaitu kata-kata yang digunakan dalam karya ilmiah memiliki makna lugas dan tidak boleh memiliki makna ganda atau ambigu. Kata-kata yang digunakan dalam karya ilmiah adalah kata denotatifMengonstruksi Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Isi, Sistematika dan Kaidah KebahasaanUntuk menulis karya ilmiah dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikutI. Menentukan TopikLangkah awal menulis karya ilmiah adalah menentukan topik atau masalah yang akan dibahas dalam karya ilmiah. Topik atau masalah karya ilmiah harus memiliki syarat sebagai perhatian penulis dan masyarakatDikuasai penulisMenarik dan aktualRuang lingkupnya terbatasMembuat Kerangka TulisanKerangka tulisan dibuat untuk memudahkan penulis melakukan penulisan. Kerangka tulisan juga akan memberikan sistematika yang jelas. Kerangka tulisan juga memudahkan penulisan dalam mengumpulkan Mengumpulkan Bahan atau Data Karya IlmiahBahan atau data dari sebuah karya ilmiah dapat ditemukan dengan melakukan observasi atau hasil penelitian. Selain melakukan penelitian, sumber data dalam karya ilmiah dapat ditemukan dari internet, koran, atau media massa yang lain. Sumber data juga dapat ditemukan dengan studi pustaka yakni membaca beberapa buku yang mengandung topik karya ilmiah. Data dan sumber karya ilmiah juga bisa didapatkan melalui wawancara dengan narasumber atau Mengembangkan Kerangka Tulisan Menjadi Karya IlmiahKerangka yang sudah ada dikembangkan menjadi karya ilmiah berdasarkan data-data yang dikumpulkan, sistematika karya ilmiah dan kaidah kebahasaan karya ilmiah.
MerancangKarya Ilmiah A. Mengidentifikasi Informasi, Tujuan, dan Esensi Karya Ilmiah yang Dibaca Mengidentifikasi Struktur Karya Ilmiah yang Dibaca Secara umum, bentuk penyajian karya ilmiah terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu bentuk populer, bentuk semiformal, dan bentuk formal. 1.
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu 1. mengidentifikasi struktur karya ilmiah yang dibaca; 2. menemukan informasi yang dapat dikembangkan menjadi karya ilmiah. Kegiatan 1 Mengidentifikasi Struktur Karya Ilmiah yang Dibaca Karya ilmiah dapat ditulis dalam berbagai bentuk penyajian. Setiap bentuk itu berbeda dalam hal kelengkapan strukturnya. Secara umum, bentuk penyajian karya ilmiah terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu bentuk populer, bentuk semiformal, dan bentuk formal. 1. Bentuk Populer Karya ilmiah bentuk ini sering disebut karya ilmiah populer. Bentuknya manasuka. Karya ilmiah bentuk ini bisa diungkapkan dalam bentuk karya ringkas. Ragam bahasanya bersifat santai populer. Karya ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media massa, seperti koran atau majalah. Istilah populer digunakan untuk menyatakan topik yang akrab, menyenangkan bagi populus rakyat atau disukai oleh sebagian besar orang karena gayanya yang menarik dan bahasanya mudah dipahami. Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi rekaan. 2. Bentuk Semiformal Secara garis besar, karya ilmiah bentuk ini terdiri atas a. halaman judul, b. kata pengantar, c. daftar isi, d. pendahuluan, e. pembahasan, f. simpulan, dan g. daftar pustaka. Bentuk karya ilmiah semacam itu, umumnya digunakan dalam berbagai jenis laporan biasa dan makalah. 3. Bentuk Formal Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal sebagai berikut. a. Judul b. Tim pembimbing c. Kata pengantar d. Abstrak e. Daftar isi f. Bab Pendahuluan g. Bab Telaah kepustakaan/kerangka teoretis h. Bab Metode penelitian i. Bab Pembahasan hasil penelitian j. Bab Simpulan dan rekomendasi k. Daftar pustaka l. Lampiran-lampiran m. Riwayat hidup Bentuk Penyajian Semiformal Formal Populer Bagan Bentuk-bentuk penyajian karya ilmiah Beberapa bagian penting dari struktur karya ilmiah diuraikan sebagai berikut. 1. Judul Contoh AKTIVITAS PERGAULAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Deskriptif tentang Kecerdasan Emosi dan Intelektual Siswa SMA Labschool UPI Bandung Dari judul di atas, dapat diketahui bahwa a. masalah yang diteliti aktivitas pergaulan dan prestasi belajar siswa b. ruang lingkup penelitian kecerdasan emosi dan intelektual siswa c. tujuan penelitian mengetahui ada tidaknya hubungan antara aktivitas pergaulan dengan prestasi belajar siswa d. subjek penelitian siswa SMA Labschool UPI Bandung e. metode penelitian deskriptif-komparatif Penulisan judul dapat dilakukan dua cara. Pertama, dengan menggunakan huruf kapital semua kecuali pada anak judulnya; kedua, dengan menggunakan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertamanya. Apabila cara yang kedua yang akan digunakan, maka kata-kata penggabung, seperti dengan dan tentang serta kata-kata depan seperti di, dari, dan ke huruf pertamanya tidak boleh menggunakan huruf kapital. Di akhir judul tidak boleh menggunakan tanda baca apa pun, termasuk titik ataupun koma. 2. Pendahuluan Pada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat atau kegunaan penelitian. Selain itu, dapat pula dilengkapi dengan definisi operasional dan sistematika penulisan. a. Latar Belakang Masalah Uraian pada latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan timbulnya masalah dan pentingnya untuk dibahas, baik itu dari segi pengembangan ilmu, kemasyarakatan, maupun dalam kaitan dengan kehidupan pada umumnya. b. Perumusan Masalah Masalah adalah segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh penulis, yang pada umumnya ditanyakan dalam bentuk pertanyaan mengapa, bagaimana. Berangkat dari pertanyaan itulah, penulis menganggap perlu untuk melakukan langkah-langkah pemecahan, misalnya melalui penelitian. Masalah itu pula yang nantinya menjadi fokus pembahasan di dalam karya ilmiah tersebut. c. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah Tujuan merupakan pernyataan mengenai fokus pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah tersebut; berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Dengan demikian, tujuan harus sesuai dengan masalah pada karya ilmiah itu. d. Manfaat Perlu diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan dari penulisan karya ilmiah. Misalnya untuk pengembangan suatu bidang ilmu ataupun untuk pihak atau lembaga-lembaga tertentu. 3. Kerangka Teoretis Kerangka teoretis disebut juga kajian pustaka atau teori landasan. Tercakup pula di dalam bagian ini adalah kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka teoretis dimulai dengan mengidentifikasi dan mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan hipotesis. Di samping itu, dalam kerangka teoretis perlu dilakukan pengkajian terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan para penulis terdahulu. Langkah ini penting dilakukan guna menambah dan memperoleh wawasan ataupun pengetahuan baru, yang telah ada sebelumnya. Di samping akan menghindari adanya duplikasi yang sia-sia, langkah ini juga akan memberikan perspektif yang lebih jelas mengenai hakikat dan kegunaan penelitian itu dalam perkembangan ilmu secara keseluruhan. Setiap penelitian mempunyai metode penelitian masing-masing, yang umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Metode-metode penelitian yang dimaksud, misalnya, sebagai berikut. a. Metode deskriptif, yakni metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya perlakukan apa pun. Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang bersifat kuantitatif statistika ataupun fakta kualitatif. b. Metode eksperimen, yakni metode penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan perlakuan. c. Metode penelitian kelas, yakni metode penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki persoalan-persoalan yang terjadi pada kelas tertentu, misalnya tentang motivasi belajar dan prestasi belajar siswa dalam kompetensi dasar tertentu. 5. Pembahasan Bagian ini berisi paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait dengan rumusan masalah/tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab pendahuluan. Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara, dan sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut pandang; diperkuat oleh teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya. Sekiranya diperlukan, pembahasan dapat dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti tabel dan grafik. Sarana-sarana pembantu tersebut diperlukan untuk menjelaskan pernyataan ataupun data. Tabel dan grafik merupakan cara efektif dalam menyajikan data dan informasi. Sajian data dan informasi lebih mudah dibaca dan disimpulkan. Penyajian informasi dengan tabel dan grafik memang lebih sistematis dan lebih enak dibaca, mudah dipahami, serta lebih menarik daripada penyajian secara verbal. Penulis perlu menggunakan argumen-argumen yang telah dikemukakan dalam kerangka teoretis. Pembahasan data dapat diibaratkan dengan sebuah pisau daging. Apabila pisau itu tajam, baik pulalah keratan-keratan daging yang dihasilkannya. Namun, apabila tumpul, keratan daging itu akan acak-acakan, penuh cacat. Demikian pula halnya dengan pembahasan data. Apabila argumen-argumen yang dikemukakan penulis lemah dan data yang digunakannya tidak lengkap, pemecahan masalahnya pun akan jauh dari yang diharapkan. 6. Simpulan dan Saran Simpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari keseluruhan unsur penulisan karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian dari simpul masalah pendahuluan, kerangka teoretis yang tercakup di dalamnya, hipotesis, metodologi penelitian, dan temuan penelitian. Simpulan merupakan kajian terpadu dengan meletakkan berbagai unsur penelitian secara menyeluruh. Oleh karena itu, perlu diuraikan kembali secara ringkas pernyataan-pernyataan pokok dari unsur-unsur di atas dengan meletakkannya dalam kerangka pikir yang mengarah kepada simpulan. Berdasarkan pengertian di atas, seorang peneliti harus pula melihat berbagai implikasi yang ditimbulkan oleh simpulan penelitian. Implikasi tersebut umpamanya berupa pengembangan ilmu pengetahuan, kegunaan yang bersifat praktis dalam penyusunan kebijakan. Hal-hal tersebut kemudian dituangkan ke dalam bagian yang disebut rekomendasi atau saran-saran. 7. Daftar Pustaka Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam karya ilmiah yang terdapat dari sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, maupun sumber-sumber lain dari internet. Semua sumber-sumber tertulis atau tercetak yang tercantum di dalam karya ilmiah harus dicantumkan di dalam daftar pustaka. Sebaliknya, sumber-sumber yang pernah dibaca oleh penulis, tetapi tidak digunakan di dalam penulisan karya ilmiah itu, tidak boleh dicantumkan di dalam daftar pustaka. Cara menulis daftar pustaka berurutan secara alfabetis, tanpa menggunakan nomor urut. Sumber tertulis/tercetak yang memerlukan banyak tempat lebih dari satu baris ditulis dengan jarak satu spasi, sedangkan jarak antara sumber yang satu dengan yang lainnya adalah dua spasi. Susunan penulisan daftar pustaka nama yang disusun di balik; tahun terbit; judul pustaka; kota terbit; dan penerbit. Tugas Setelah mempelajari karya ilmiah, diskusikanlah dengan kelompokmu! 1. Bacalah salah satu karya ilmiah, artikel dalam jurnal. 2. Analisislah bagian-bagian karya ilmiah tersebut. 3. Buatkan laporan kerja kelompok dengan menggunakan tabel berikut. No. Bagian Karya Ilmiah Tanggapan/Informasi Kegiatan 2 Menemukan Informasi yang Dapat Dikembangkan Menjadi Karya Ilmiah Perhatikanlah cuplikan berikut! PENDAHULUAN
A Mengidentifikasi Informasi, Tujuan, dan Esensi Karya Ilmiah yang Dibaca 177 B. Merancang Informasi, Tujuan, dan Esensi dalam Karya Ilmiah . 188 C. Menganalisis Sistematika dan Kebahasaan Karya Ilmiah 192 D. Mengonstruksi Sebuah Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Isi,